Rabu, 26 Mei 2010

Analisis Boston consulting group (BCG)


Analisis Boston Counsolting Group (BCG)

BCG (Boston Consulting Group) Matrix melihat 2 indikator yaitu Market Share dan Market Growth. Market Share bisa kita gunakan sebagai indikator. Market growth untuk melihat apakah pasar sudah bosan.. dalam artian produk yang ada sudah tidak bisa bertahan di pasar..

Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis, yaitu :

1. 1.Tanda tanya (Question Mark)

Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.

2. 2.Bintang (Star)

Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.

3. 3.Sapi perah (Cash Cow)

Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan.

4. 4.Anjing (Dog)

Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan.


Penerapan BCG

Matriks BCG hanyalah salah satu alat pembantu pembuat keputusan yang dapat digunakan oleh organisasi, tidak terkecuali sektor publik/pemerintahan

Karena bertujuan untuk menilai profil suatu produk/bisnis, kebutuhan kas suatu produk, siklus perkembangan produk, dan kebijakan pengalokasian dan divestasi, matriks BCG dapat digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana sumber-sumber kas perusahaan dapat dipakai untuk memaksimalkan pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan di masa depan.

PUISI

  • MENCUMBUI CINTA
Sayap-sayap menjadi terbang tinggi di angkasa
karna prasasti telah di canangkan pasti
semburat-semburat keraguan........
pelan dan pasti memudar tergantikan kekokohan

Dan manakala......
awan biru secara agung menguasai langit
pula gerak hidup bunga-bunga melati yang tertiup bayu
itulah saatnya untuk menghirup cinta......
yang berada di taman swargaloka

Dan bernyanyilah....
di antara titian-titian jiwa lembut bersahaja
untuk alam yang menghaturkan suasana ceria
sehingga berangkat dan berpulang.....
adalah sebagai cerita indah yang syarat makna

Dan bercintalah....
sebagai matahari menyinari bumi di siang hari
serta rembulan dan bintang yang berseri....
di tiap-tiap malam yang cerah dan tanpa awan




  • SENJA SORE INI
Setelah pertemuannya dengan bahagian-bahagian hari
terletaklah dia sekarang di ujung hari
menanti malam lepaskan penat yang sedang menguasainya
tiba-tiba!!!!!.......

langit di sebelah barat daya berubah sontak...
ceceran dan arakan awan berwarna kelabu
sedang guratan-guratan biru dan jingga....
memasangkan diri pada sisi yang menonjol

Suasana menjadi agak gelap
di sertai pulangnya para burung-burung
ke peraduannya.....
untuk berbagi hati dengan insan terkasih

Dan desiran lirih sang bayu
menggerakkan ayu daun-daun kelapa
inilah saatnya......
mulai menata perjuangan untuk esok pagi






  • FOREVER FRIEND

Sometimes in life
you find a special friend
Someone who changes your life
just by being part of it.

Someone who makes you laugh
until you can't stop
Someone who makes you believe
that there really is good in the world.
Someone who convinces you
that there really is an unlocked door
just waiting for you to open it.
This is Forever Friendship.

When you're down,
and the world seems dark and empty,
Your forever friend lifts you up in spirit
and makes that dark and empty world
suddenly seem bright and full.

Your forever friend gets you through
the hard times, the sad times,
and the confused times.
If you turn and walk away,
your forever friend follows.
If you lose your way,
your forever friend guides you
and cheers you on.

Your forever friend holds your hand
and tells you that
everything is going to be okay.
And if you find such a friend,
you feel happy and complete,
because you need not worry.
You have a forever friend for life,
and forever has no end.


  • BERTEMU DAN BERKUMPUL
Bahwa saling pengertian dan toleransi
telah membawa kita pada perdamaian
sejahtera bersama tentram yang jelita
sehingga untaian khatulistiwa...
menjadi sesar dan utuh

Pokok-pokok jingga dalam kebersamaan
mendorong pelita....
bercermin pada kaki-kaki hati
lalu nampaklah wajah....
berseri dan mengukir prestasi

Darah mengalir sampai antariksa
mengantarkan niat dan senyuman
peristiwanya.....
bisa berhari-hari bahkan berabad-abad
namun adakala cepat bukan kepalang
laksana halilintar di musim penghujan

Bertemulah cinta....
dengan kebaikan rupa hati
menyongsong cerita mengukir sejarah
di telapak tangan....
menggenggam hati yang bersih putih
duhai pualam berseri
di puncak himalaya dunia


  • "SENJA DI HATI"

Dalam kusendiri,
Coba mengerti,
Perjalanan ini,
Takterasa disini...

Aku disampingmu,
Begitu pasti....
Yang takkumengerti,,
Masih saja..terasa sepi...

Matahari yang berangkat pulang,
Tinggal jingga tersisa dijiwa,
Bintang-bintang menyimpan kenangan,
Kita diam...takbisa bicara,,

Hanya mata.......hanya hati...
Hanya kamu,,hanya aku.....


  • CINTAKU JAUH DI PULAU


Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.

  • asa di balik rasa
Beri aku jawabmu
Hati larut menghias jalanku
Memberikan sebuah kisah yang mengharukan
Melahirkan kata yag menyakitkan
Tapi,,,
Aku harus mengambil makna
Dalam setiap suara yang terdengar
Agar tak menyakitkan
Untuk seorang yang disampingku,
Aku tahu ini memilukannya
Tapi aku harus mengakhirinya
Karena aku tak dapat melarikan diri dari keyakinan
Karena aku tak ingin meberi kepalsuan
Karena aku tak ingin memberikan maya
Maka,,,
Berikanlah aku jalan
Bahwa aku mampu memberikan arti
Bagi kita dan jalan
Aku ingin katakan,
Aku melakukannya karena tak ingin terbuai
Dan hanya memberikan kebimbangan
Aku ingin katakan,
Saat ini adalah kejadian ini


  • AIR MATA

Air mata seorang laki-laki tua itu lebih kuat daripada air mata seorang pemuda karena air mata itu merupakan endapan sisa-sisa kehidupan dalam tubuhnya yang renta. Air mata seorang pemuda laksana setetes embun pada daun bunga mawar, sementara air mata orang tua laksana sehelai daun kuning yang gugur bersama angin menjelang musim dingin.





  • CATATAN KANGEN


hanya dengan engkau: angin yang ketawa ketika kawanan gelatik
memecah di hamparan sawah lepas panen. sungai kecil
membicarakannya dengan sepasang kepiting batu: matahari
sudah semakin emas, berkas-berkas hangatnya memijarkan
isyarat rindu dendam, hasrat yang awal dan purba.

ruang sekian petak ini kelak berubah: kunang-kunang yang gelisah
di rumput pematang ketika siluet gedung-gedung begitu diam. bisik-bisik
antara tembok dan lampu taman membuatnya kian asing. sedang rembulan,
di langit yang lapang, cuma tampil seiris. dan di sepanjang jalan, dengarlah,
dendang pengembara itu: jiwa yang melekat, terkepung, namun tak henti-henti
mengejarmu.

ingin kembali ke sana: ketika terang tanah, uap embun dan kilaunya mengusik
ayat-ayat dan nyanyian, bangkit dari tidur. menghirup kehangatan kopi dengan
damba: bunyi tekukur, dan panen di ladang-ladang kita. sedang kanak-kanak
berlari dengan telanjang kaki, sudah pecah putik bunga: hanya kepada engkau,
yang kukenal dari aroma!

JURNAL AKUNTANSI

Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) (Andri Zainal dan Iskandar Muda)
PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
TERHADAP FUNGSI AUDIT INTERNAL
(Survey pada Perusahaan Bersertifikasi ISO 9000 di Propinsi Sumatera Utara)

Andri Zainal1 ) dan Iskandar Muda2 )

1) Dosen Tetap Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan (Unimed) Medan
2) Dosen Tetap Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan
is m uda05 07@ ya hoo. co m

Diajukan: 12 Februari 2009, Diterima: 27 April 2009

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan TQM yang berpengaruh signifikan secara simultan dan
parsial terhadap fungsi audit internal pada perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di Propinsi Sumatera Utara.
Penerapan TQM mencakup fokus pada pelanggan (customer focused)/(X1), perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement)/(X2), dan pemberdayaan karyawan (employee empowerment)/(X3). Pengumpulan data
menggunakan instrumen kuesioner yang didukung dengan wawancara dan teknik dokumentasi. Penelitian
dilakukan berdasarkan metode explanatory survey dengan teknik sensus kepada keseluruhan perusahaan
bersertifikasi ISO 9000 di Propinsi Sumatera Utara. Data penelitian juga diuji validitasnya dengan Rank
Spearman dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Croncbach. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
jalur (path analysis). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa pengaruh langsung variabel fokus
pada pelanggan terhadap penerapan fungsi audit internal sebesar 10,57% dan pengaruh tidak langsung sebesar
12,61%. Pengaruh langsung variabel perbaikan berkelanjutan terhadap penerapan fungsi audit internal sebesar
10,47% dan pengaruh tidak langsung sebesar 11,72%. Pengaruh langsung variabel pemberdayaan karyawan
terhadap fungsi audit internal sebesar 11,59% dan secara tidak langsung 12,82%. Secara umum, penerapan
TQM berdasarkan fokus pada pelanggan; perbaikan berkelanjutan; dan pemberdayaan karyawan, baik secara
simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap fungsi audit internal.
Kata Kunci: Total Quality Management (TQM), fokus pada pelanggan, perbaikan berkelanjutan, pemberdayaan
karyawan dan fungsi audit internal

Abstract

The Effect of Total Quality Management (TQM) Implementation on the Internal Audit Function
(A study at ISO 9000 Certified Companies in Sumatera Utara Province)

This research aim to to know the applying TQM which have an effect on significant simultaniously and partialy to
internal audit function at company certificated ISO 9000 in Sumatera Utara Province. Applying TQM include cover
the customer focused)/(X1), Continuous Improvement (X2), and employee empowerment (X3). This research aim
to to know the applying TQM which have an effect on significant simultaneously and partialy to internal audit
function at certificate company ISO 9000 in Sumatera Utara Province. Applying TQM include customer focused
(X1), continuous improvement (X2), and employee empowerment (X3). Data collecting use the instrument
quesioner supported with documentation technique and interview. Research done pursuant to method
explanatory survey with census technique to entirety of certificate company ISO 9000 in Sumatera Utara
Province. Research data tested by the his validity with Rank Spearman and tested reliabilitas use Alpha
Croncbach. Analysis method the used is analysing the Path (Path analysis). Pursuant to research result obtained
the finding that effect applying customer focused to internal audit function directly equal to 10,57 % and indirectly
equal to 12,61 %. Influence Continious Improvement to internal audit function directly 10,47 % indirectly 11,72 %.
Is while influence Employee Empowerment to internal function of audit is directly equal to 11,59 % and indirectly
equal to 12,82 %. Generaly,applying TQM pursuant to Costumer Focused; Continious Improvement; and
Employee Empowerment, either through simultan and partial influential significance to internal audit function.
Keywords: Total Quality Management (TQM), costumer focused, continious improvement, employee
empowerment and internal audit function.




153


Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) (Andri Zainal dan Iskandar Muda)
menerapkan manajemen mutu dalam ISO 9000.
1. PENDAHULUAN
Trend pasar internasional saat ini telah menuntut

standar kualitas atau mutu yang semakin tinggi.
Propinsi Sumatera Utara yang merupakan salah
Konsumen hampir di seluruh belahan dunia saat
satu propinsi terbesar di Indonesia, secara
ini menuntut sertifikat ISO 9000 sebagai
geografis terletak pada 1-4° Lintang Utara dan
prasyarat pokok (minimum requirement).
98-100 ° Bujur Timur dengan luas wilayah seluas
Dari sejumlah perusahaan bersertifikasi
71.680 Km bujur sangkar dan memiliki jumlah
ISO 9000 di Indonesia dimana baik secara
penduduk sebanyak 12.123.360 jiwa pada tahun
langsung maupun tidak langsung telah
2004 dan sebanyak 12.326.678 jiwa pada tahun
menerapkan prinsip-prinsip TQM, masih
2005. Secara ekonomi, berdasarkan situs resmi
ditemukan berbagai penyimpangan yang
Pemerintah Propinsi Sumatera Utara
dilakukan oleh oknum karyawan. Penyimpangan
(www.pempropsu.go.id/profil.html), fokus
tersebut menimbulkan kendala dalam upaya
aktivitas perekonomian propinsi ini adalah pada
perusahaan untuk memenuhi kepuasan
sektor perdagangan jasa dan industri. Disamping
pelanggan. Hal ini menyiratkan masih lemahnya
itu, propinsi ini juga berada di kawasan
fungsi audit internal dalam mendukung upaya
pertumbuhan kerjasama tiga negara ASEAN,
perusahaan untuk memenuhi kepuasan
yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand yang
pelanggan. Kondisi ini diperlemah oleh
lazim dikenal dengan Indonesia, Malaysia,
rendahnya kompetensi dan profesionalisme
Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Dalam
serta masih kurangnya pemahaman auditor
perkembangannya di Propinsi Sumatera Utara
internal mengenai prinsip-prinsip TQM dan ISO
berdiri beberapa perusahaan dimana dalam
9000 sehingga mengakibatkan ketidakoptimalan
operasinya mereka mendapat pengakuan atas
fungsi audit internal dalam memenuhi harapan
kualitas serta nilai tambah (value added) yang
para pelanggannya yaitu pelanggan internal dan
perbaikan internal dan merespon keinginan
eksternal (Hiro:2003; Eddie Gunadi:2003;
pelanggan eksternal dan telah memberikan
Khomarul Hidayat:2002; Rand:1994).
suatu bentuk pelayanan baru bagi seluruh
Dari sejumlah perusahaan bersertifikasi
lapisan manajemen dan pelanggannya dalam
ISO 9000 di Indonesia dimana baik secara
operasinya.
langsung maupun tidak langsung telah
Salah satu bentuk implementasi konsep
menerapkan prinsip-prinsip TQM, masih
TQM dalam sistem manajemen adalah standar
ditemukan berbagai penyimpangan yang
Quality Management System ISO 9000. Standar
dilakukan oleh oknum karyawan. Penyimpangan
ini merupakan sistem manajemen yang
tersebut menimbulkan kendala dalam upaya
mensyaratkan bahwa manajemen organisasi
perusahaan untuk memenuhi kepuasan
harus memiliki standar (kausul) seperti yang
pelanggan. Hal ini menyiratkan masih lemahnya
disyaratkan oleh standar ISO ini. Klausul-klausul
fungsi audit internal dalam mendukung upaya
sistem manajemen ini terdiri dari klausul-
perusahaan untuk memenuhi kepuasan
tanggung jawab manajemen, klausul
pelanggan.
pengelolaan sumberdaya, klausul realisasi
Kasus yang menimpa PT. BNI (Persero)
produk, klausul pengukuran dan evaluasi, dan
Tbk. merupakan salah satu contoh yang nyata
klausul sistem dokumentasi. Karena Sistem
mengenai masih belum optimalnya fungsi audit
Manajemen Mutu ISO 9000 ini, bentuk
internal dalam mendukung upaya perusahaan
konsepnya TQM, maka pendekatan
meminimalisir kesalahan yang relatif sering
penerapnnya juga menggunakan pendekatan
terjadi yang dapat menurunkan keprcayaan dan
TQM juga.
mengubah citra perusahaan. Sebagai salah satu
Penerapan TQM (Total Quality
bank terbesar di Indonesia yang ditunjang oleh
Management) melalui sertifikasi ISO 9000 saat
infrastruktur perbankan dan sistem pengendalian
ini telah menjadi kebutuhan vital pada semua
internal yang relatif memadai, Hidayat (2003)
unit bisnis baik yang berskala kecil, menengah
mengungkapkan bahwa terkuaknya kasus
maupun skala besar. Cepatnya perkembangan
pembobolan bank melalui letter of credit (L/C)
sertifikasi ISO 9000 ke berbagai sektor industri
fiktif di Bank BNI menunjukkan manajemen risiko
tersebut disebabkan oleh adanya perubahaan
bank yang masih rendah, di samping sistem
lingkungan bisnis yang dipacu oleh semakin
pengawasan perbankan yang masih sangat
tingginya tuntutan konsumen akan kualitas
rentan, sehingga begitu mudah digunakan untuk
produk maupun jasa yang dihasilkan
tindakan tercela semacam itu. Padahal, sebagai
(Sudarwanto:1999). Para produsen sadar bahwa
salah satu perusahaan yang juga bersertifikasi
pasar yang terbuka hanya akan dapat dipenuhi
ISO 9000, tentunya BNI tidak lepas oleh
oleh produk-produk yang bermutu. Hal ini akan
serangkaian pengujian mutu dan audit mutu
terwujud jika perusahaan telah secara konsisten

154


Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) (Andri Zainal dan Iskandar Muda)
terpadu baik terhadap produk dan perangkat
b) Sebagai referensi dalam penyempurnaan
organisasi yang ada didalamnnya. Masih relatif
ilmu akuntansi khususnya auditing dan
sedikitnya jumlah auditor internal yang
akuntansi manajemen dalam kaitannya
bersertifikasi CIA (Certified Internal Auditor) juga
dengan penerapan TQM yang
dituding oleh Martokusumo (2002) sebagai
berpengaruh terhadap fungsi audit
penyebab utama rendahnya peranan dan
internal.
profesionalisme auditor internal dalam

mendukung upaya perusahaan untuk memenuhi
1.2.2. Manfaat Praktis
kepuasan pelanggannya.
a) Bagi pimpinan perusahaan, hasil
Seperti yang diutarakan oleh Lee et.al
penelitian ini dapat memberikan informasi
(1999) bahwa penerapan TQM akan
yang dapat dijadikan pertimbangan
meminimalisir dan mengeliminasi kesalahan
mengenai pentingnya penerapan TQM
produksi suatu produk atau layanan suatu jasa.
terhadap peningkatan fungsi audit internal.
Dengan demikian, mengacu kepada Bou-Raad
b) Bagi penulis, dengan adanya penelitian ini
(2000), bahwa kegagalan dan kesalahan internal
akan menambah pengetahuan dan
selama aktivitas operasional organisasi tidak
wawasan mengenai TQM dan
akan terjadi berulang-ulang jika fungsi audit
pengaruhnya terhadap fungsi audit
internal dapat optimal melaui pemberian
internal.
konsultasi dan saran-saran yang dapat
mengatasi permasalahan tersebut secara efektif

dan efisien.
2. KERANGKA PEMIKIRAN DAN
Pentingnya meningkatkan efektivitas
HIPOTESIS
penerapan kualitas yang menjadi sasaran TQM

telah menjadi isu penting tidak hanya dalam
2.1. Kerangka Pemikiran
lingkup bisnis lokal tetapi juga dalam bisnis
Revolusi TQM yang pada tahun 1940
internasional, terutama dalam menghadapi
dikembangkan oleh W.E. Deming dan J.M. Juran
Asean Free Trade Agreement (AFTA) 2010 dan
di AS merupakan filosofi dan pendekatan untuk
era perdagangan bebas dunia. Sehingga melalui
suatu perubahan dan harapan mengenai
peningkatan kualitas yang menyeluruh terhadap
”mendapatkan sesuatu pada saat dibutuhkan”
produk/jasa yang dihasilkan dan ditunjang oleh
bagi konsumen eksternal maupun internal
keberadaan fungsi audit internal yang semakin
melalui keterlibatan seluruh jajaran pada setiap
menyadari posisinya sebagai pihak kunci yang
tingkatan organisasi. Deming dan Juran
turut menentukan pencapaian tujuan perusahaan
menetapkan suatu tatanan pengimplementasian
khususnya dalam usahanya memenuhi
TQM yang menekankan pada 14 unsur penting
kepuasan pelanggan. Bukan tidak mungkin,
dimana bermuara pada pergeseran dari inspeksi
Indonesia (termasuk Propinsi Sumatera Utara)
dan pengawasan managerial yang kaku kepada
akan kembali dikenal sebagai “macan baru Asia”
integrasi antara proses perbaikan dan
sebagaimana yang pernah dikenal sebelum
partisitipatif secara berkelanjutan (Brue:2002,
terjadi krisis ekonomi melanda Indonesia karena
Blocher et.al.:1999; Rao et.al:1996;
geliat para pelaku bisnis yang ada di Indonesia.
Bernardo:2002, Goetsch et.al:2000;

Drummond:1992). Pengimplementasian TQM
1.1. Maksud dan Tujuan Penelitian
secara merata di komprehensif dan
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh
berkesinambungan turut mendukung kinerja
data tentang pengaruh penerapan TQM
organisasi (Supratiningrum et.al.:2004,
terhadap fungsi audit internal. Berdasarkan
Arawati:2004; Brah et.al.:2000; Lee et.al.:1999)
rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
Implikasi TQM melalui keterlibatan seluruh
untuk mengetahui seberapa besar penerapan
jajaran organisasi yang ditunjang dengan
TQM yang berpengaruh signifikan terhadap
berbagai sarana dan program yang berkaitan
fungsi audit internal secara simultan dan parsial.
berdampak pada tatanan kultur, sikap dan

aktivitas organisasi termasuk juga berimplikasi
pada profesi audit internal.dimana audit internal
1.2. Manfaat Hasil Penelitian
dituntut untuk turut menyesuaikan dan terlibat
1.2.1. Manfaat Penyempurnaan Ilmu
dengan sistem pengendalian yang selaras
a) Memberikan bukti empiris mengenai
dengan strategi TQM (Hawkes et.al.:1994;
pengaruh penerapan TQM terhadap fungsi
Rezaee:1996). Keterlibatan dan pemberdayaan
audit internal.
karyawan yang menjadi ciri TQM juga
merupakan pemicu bagi perubahan paradigma

155


Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) (Andri Zainal dan Iskandar Muda)
fungsi audit internal dimana yang semula hanya
dengan metode sensus dimana seluruh populasi
sebagai konsultan independen mengenai sistem
dijadikan sampel penelitian ini, yaitu perusahaan
dan pengendalian organisasi menjadi bagian
bersertifikasi ISO 9000 yang ada di Propinsi
dari tim kerja yang mendukung terciptanya
Sumatera Utara yang keseluruhannya berjumlah
perubahan yang “costumer oriented”.
32 perusahaan. Data mengenai jumlah
perusahaan bersertifikasi ISO 9000 yang ada di
Penerapan TQM memaksa badan profesi
Propinsi Sumatera Utara diperoleh dari Arsip
yang berwenan, yaitu the Institute of Internal
Badan Standarisasi Nasional, per September
Auditor mengalihkan paradigma fungsi audit
2002.
internal yang lebih berorientasi pelanggan
dengan memfokuskan pada penciptaan nilai

tambah melalui jasa yang diberikan oleh fungsi
3.2. Objek Penelitian
audit internal kepada organisasi (Raider:1999;
3.2.1. Penerapan Total Quality Management
Hiro:2003; Sawyer:2003; Chapman et.al.:2002;
(TQM)
Ramamoorti:2003; Baumgartner:2004;
TQM yang dimaksud dalam penelitian ini sesuai
Flesher:2000; Bou-Raad:2000; Moeller:2004;
dengan definisi yang dikemukakan oleh Bricknell
Ridley:1997). Hal tersebut telah dibuktikan
(1996) yaitu “TQM is a approach by
secara empiris dimana dari hasil survai diperoleh
concentrating on getting things right the first
hasil bahwa penerapan TQM telah mengubah
time, other benefits such a lower cost, greater
peran dan tanggung jawab fungsi audit internal
efficiencies, improved market share, increased
dimana selain menitikberatkan pada fungsi
employee motivation and satisfaction, and better
sebelumnya, yaitu hanya pada pemeriksaan
reputation will inevitably follow”. Variabel ini
keuangan dan menilai kepatuhan pengendalian
diukur dengan instrumen yang dikembangkan
internal perusahaan tetapi juga lebih berfokus
oleh Blocher et.al (1999:167) yang
pada peninjauan ulang sistem manajemen
dikembangkan berdasarkan filosofi dasar TQM
kualitas. Secara umum, disimpulkan bahwa
dari Deming. Instrumen tersebut terdiri dari 42
walaupun penerapan TQM tidak bertentangan
item pertanyaan yang dikelompokkan kedalam 3
dengan peran auditor internal namun dengan
sub-variabel dengan pilihan jawaban
diterapkannya TQM maka auditor internal harus
menggunakan 5 poin skala Likert, yang
menyesuaikan perannya dengan implementasi
dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan
TQM tersebut (Sawyer:2003; Meegan
kondisi dan tujuan penelitian.
et.al.:1997; Rezaee:1996, Hawkes et.al.:1995).


3.2.2. Fungsi Audit Internal
2.2. Hipotesis
Fungsi Audit Internal yang dimaksud dalam
Seperti penjelasan sebelumnya dimana
penelitian ini adalah sesuai dengan definisi
penerapan faktor-faktor TQM mempengaruhi
Institute of Internal Auditors (1999) dalam
keseluruhan aspek operasional dan fungsional
Sawyer (2003:8-10) yaitu “internal auditing is an
organisasi. Fungsi audit internal termasuk salah
independent, objective, assurance and
satu didalamnya. Sehingga aktivitas dan lingkup
consulting activity designed to add value and
fungsi audit internal turut dipengaruhi oleh
improve an organizations’ operations. It helps an
masing-masing faktor TQM. Dengan demikian,
organization accomplish its objectives by
hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
bringing a systematic, disciplined approach to
berikut:
evaluate and improve the effectiveness of risk
”Penerapan TQM berdasarkan Fokus pada
management, control and governance process“.
Pelanggan (Customer Focused), Perbaikan
Selaras dengan penerapan TQM didalam
Berkelanjutan (Continuous Improvement), dan
organisasi maka Rezaee (1996) menekankan
Pemberdayaan Karyawan (Employee
agar fungsi audit internal harus disesuaikan
Empowerment) secara simultan dan parsial
dengan prinsip-prinsip TQM dimana melalui
berpengaruh signifikan terhadap Fungsi Audit
perbaikan internal dan merespon keinginan
Internal”.
pelanggan eksternal, auditor internal dapat

memberikan suatu bentuk pelayanan baru bagi
3. METODOLOGI
seluruh lapisan manajemen.

Variabel ini diukur dengan instrumen yang
telah diuji-kembangkan oleh Hawkes et.al (1995)
3.1. Metode Penelitian
yang dimodifikasi berdasarkan paradigma baru
Jenis penelitian ini merupakan verification
fungsi audit internal seperti yang dijelaskan
research dengan metode penelitian adalah
dalam definisi fungsi audit internal yang
Explanatory Survey. Adapun penelitian dilakukan
dikembangkan oleh IIA. Instrumen tersebut

156


Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) (Andri Zainal dan Iskandar Muda)
terdiri dari item pertanyaan yang dikelompokkan
bahwa ke 18 butir pernyataan reliabel untuk
kedalam 1 construct dengan pilihan jawaban
mengukur penerapan customer focused pada
menggunakan 5 poin skala Likert, yang
perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di propinsi
dimodifikasi sedemikian rupa dengan kondisi dan
Sumatera Utara. Hasil perhitungan koefisien
tujuan penelitian ini.
reliabilitas ke 15 butir pernyataan pada sub-
variabel penerapan continous improvement

menggunakan metode alpha-cronbach diperoleh
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
sebesar 0.7669. Dengan demikian hasil ini

menunjukkan bahwa dapat dikatakan bahwa ke
4.1. Hasil Pengujian Data
15 butir pernyataan reliabel untuk mengukur
penerapan continous improvement pada
Sebelum dilakukan pembahasan mengenai
perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di propinsi
seberapa besar pengaruh penerapan TQM yang
Sumatera Utara. Hasil perhitungan koefisien
meliputi atas customer focused (X1), continuous
reliabilitas ke 9 butir pernyataan pada sub-
improvement (X2), dan employee empowerment
variabel penerapan employee empowerment
(X3 ) terhadap fungsi audit internal (Y) pada
menggunakan metode alpha-cronbach diperoleh
perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di propinsi
sebesar 0.8267. Sehingga dapat dikatakan
Sumatera Utara maka terlebih dahulu dilakukan
bahwa ke 9 butir pernyataan reliabel untuk
pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data
mengukur penerapan employee empowerment
yang diperoleh dari jawaban reponden pada
pada perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di
kuisioner.
propinsi Sumatera Utara. Hasil perhitungan

koefisien reliabilitas ke 10 butir pernyataan pada
4.1.1. Hasil Uji Validitas
variabel fungsi audit internal menggunakan
metode alpha-cronbach diperoleh sebesar
Hasil pengujian kesahihan butir pernyataan pada
0.8471. Hasil ini menunjukkan bahwa ke 10 butir
sub-variabel penerapan customer focused
pernyataan reliabel untuk mengukur fungsi audit
dengan menggunakan korelasi rank Spearman
internal pada perusahaan bersertifikasi ISO 9000
menunjukkan bahwa semua butir pernyataan
di propinsi Sumatera Utara.
valid dengan nilai koefisien korelasi terkecil
sebesar 0.365 dan nilai koefisien korelasi

terbesar adalah 0.768. Hasil pengujian
4.1.3. Pengujian Hipotesis
kesahihan butir pernyataan pada sub-variabel
Setelah dinyatakan valid dan reliable maka untuk
penerapan continous improvement dengan
dilakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan korelasi rank Spearman
menggunakan path analysis (analisis jalur)
menunjukkan bahwa semua butir pernyataan
mensyaratkan minimal data berskala interval.
valid dengan nilai koefisien korelasi terkecil
Untuk itu data yang sebelumnya masih bersifat
sebesar 0.329 dan nilai koefisien korelasi
ordinal harus ditransformasikan kedalam intervat
terbesar adalah 0.580. Hasil pengujian
dengan menggunakan Method of Successive
kesahihan butir pernyataan pada sub-variabel
Interval (MSI). Setelah semua data bersifat
penerapan employee empowerment dengan
interval maka selanjutnya dapat dilanjutkan
menggunakan korelasi rank Spearman
dengan perhitungan besar pengaruh penerapan
menunjukkan bahwa semua butir pernyataan
sub-variabel independent terhadap fungsi audit
valid dengan nilai koefisien korelasi terkecil
internal pada perusahaan bersertifikasi ISO 9000
sebesar 0.346 dan nilai koefisien korelasi
di Propinsi Sumatera Utara.Sebelum menghitung
terbesar adalah 0.863. Hasil pengujian
besar pengaruh masing-masing sub-variabel
kesahihan butir pernyataan pada variabel fungsi
independen terhadap fungsi audit internal pada
audit internal dengan menggunakan korelasi
perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di propinsi
rank Spearman menunjukkan bahwa semua butir
Sumatera Utara, terlebih dahulu di hitung
pernyataan valid dengan nilai koefisien korelasi
korelasi antar variabel yang diteliti, dan dari hasil
terkecil sebesar 0.557 dan nilai koefisien korelasi
perhitungan diperoleh koefisien korelasi antar
terbesar adalah 0.752.
variabel yang disusun dalam bentuk matriks

sebagai berikut:
4.1.2. Hasil Pengujian Keandalan (Reliability)

Hasil perhitungan koefisien reliabilitas ke 18 butir

pernyataan pada sub-variabel penerapan
customer focused menggunakan metode alpha-

cronbach diperoleh sebesar 0.8586. Hasil ini


157

Tugas Riset Akuntansi


TUGAS RISET AKUNTANSI




Nama : Krisbianto

Npm : 20206535

Kelas : 4EB03


PENDAHULUAN

Sejarah Perusahaan

Usaha jasa fotocopy “ Sinar Abadi “ adalah usaha jasa yang berdiri pada awal tahun 1999 oleh Bapak Sugeng Riyadi, yang di sini selaku pemilik usaha jasa tersebut. Usaha jasa ini didirikan di atas bangunan sewaan seluas 5x6 m2 yang terletak di Jl.Tj.Barat 20,Pejaten Timur,Pasar Minggu.

Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa foto copian yang tujuannya adalah melayani para konsumen yang membutuhkan jasa perusahaan tersebut, dalam hal ini perusahaan melayani jasa foto copy, penjilidan, laminating, dan sebagainya.

Pada awal berdirinya, perusahaan ini hanya memiliki 1 unit mesin foto copian, 1 mesin laminating, dan 1 orang karyawan. Selama kurun waktu 2 tahun terhitung dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001, perusahaan foto copy tersebut berkembang cukup pesat. Hal ini dilihat dari pendapatan perhari yang hanya mengandalkan tiga unit mesin foto copy.

Dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi maka persaingan dan tantangan yang dihadapi juga semakin berat. Maka peusahaan harus berusaha memenuhi kebutuhan konsumen sebaik mungkin.

Kegiatan Perusahaan

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini memberikan pelayanan jasa foto copy, dengan pelayana-pelayanan yang diantaranya adalah :

a. Foto copy

Jenis foto copy yang ada di perusahaan ini yaitu foto copy folio, A3, transparansi dan sebagainya.

b. Penjilidan

Jenis penjilidannya bermacam-macam yaitu soft cover, hard cover, spiral dan sebagainya.

c. Laminating

Perusahaan melayani jasa laminating dengan berbagai ukuran.

d. Menjual peralatan kantor

Perusahaan menjual berbagai macam peralatan kantor seperti pulpen, pensil, berbagai macam map, amplop, dan lain sebagainya.

Bentuk Perusahaan

Kebaikan dari bentuk perusahaan perseorangan adalah pendiri sekaligus pemilik yang bebas mengontrol perusahaannya, tidak memerlukan kebijaksanaan dalam menentukan laba, mudah dibentuk dan mudah di bubarkan. Di samping itu perusahaan ini ada juga kekurangannya atau kelemahannya, yaitu tanggung jawab yang besar dan tidak terbatas dalam menjamin hutang perusahaan dengan seluruh harta pemilik dan kelangsungan usaha yang tidak terjamin.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang digunakan pada perusahaan ini adalah struktur organisasi garis, yaitu bentuk yang menghubungkan langsung antara pimpinan dan karyawan, hal ini dapat dilihat pada struktur organisasi :

Gambar 3.1

Bagan Struktur Usaha Jasa Foto copy Sinar Abadi





Sumber : Perusahaan Jasa Foto copy Sinar Abadi

Keterangan dan penjelasan dari bagan struktur organisasi perusahaan Sinar Abadi adalah sebagai berikut :

  1. Pemilik

Adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan karena ia yang mendirikan perusahaan sekaligus yang memberikan wewenang, pimpinan yang juga dapat mengontrol langsung jalannya perusahaan , mengkoordinasi dalam setiap bagian perusahaan, dan mempunyai kebijaksanaan yang di anggap paling baik bagi perusahaan.

  1. Pimpinan

Tugas dari pimpinan adalah menerima dan memasukkan kas ke dalam pembukuan, memeriksa kebutuhan akan perusahaannya dan membuat laporan keuangan berupa neraca dan rugi laba perusahaan untuk dilaporkan kepada pemilik. Serta menjalin kerja sama dan pengertian yang baik terhadap karyawan dan pimpinan bertanggung jawab terhadap pemilik.

  1. Karyawan

Tugas dari karyawan adalah melakukan pekerjaan - perkerjaan seperti misalnya foto copy, penjilidan, laminatin, dan melayani konsumen. Karyawan juga berkewajiban merawat peralatan agar selalu dalam keadaan baik dan di sini karyawan bertanggung jawab langsung pada pimpinan.

Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan

Didalam studi kelayakan dipengaruhi berbagai macam aspek-aspek yang sangat berperan demi kelancaran usaha. Dari aspek-aspek tersebut dapat diambil berbagai kesimpulan mengenai kelancaran usahanya, apakah layak untuk dilanjutkan atau tidak, dan perlukah dibuka cabang baru. Aspek-aspek yang akan dibahas disini antara lain : Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Manajemen, Aspek Ekonomi dan Sosial, dan Aspek Keuangan. Maka dari itu penulis mencoba menerangkan aspek tersebut satu persatu seperti yang tertera dibawah ini :

Aspek Pasar dan Pemasaran

Ada beberapa hal / aspek lainnya yang berhubungan dengan aspek pasar dan pemasaran, yaitu :

a. Permintaan

Daerah tempat berdirinya usaha jasa fotocopy ini berada diantara kantor-kantor pemerintahan dan sekolah menengah, jadi konsumen usaha tersebut yaitu para karyawan di kantor pemerintahan dan pelajar-pelajar sekolah menengah tersebut.

b. Penawaran

Pada awal berdirinya, usaha jasa foto copy ini hanya mengandalkan 1 unit mesin foto copy, tetapi demi kepuasan pelanggan / konsumen, maka pemilik menambah unit mesin foto copy menjadi 3 unit.

c. Harga

Usaha foto copy tersebut melakukan perbandingan-perbandingan harga dengan beberapa pesaing yang juga memiliki usaha yang sama.

d. Program Pemasaran

Salah satu strategi atau cara dalam program pemasaran usaha jasa tersebut yaitu dengan melakukan promosi memasang iklan melalui pamflet-pamflet, dan memberikan discount-discount untuk beberapa kategori. Misalnya, untuk fotocopy di atas 100 lembar harganya Rp. 50,00. Sedangkan harga asli ( di bawah 100 lembar ) adalah Rp. 75,00 perlembar.

e. Perkiraan penjualan

Apabila dilihat dari beberapa aspek diatas, foto copy “Sinar Abadi” memperkirakan usahanya akan berkembang cukup baik di masa yang akan datang dan kemungkinan akan membuka cabang yang baru lagi di tempat lain.

IV. 1.2 Aspek Manajemen

Usaha jasa fotocopy ini didirikan oleh Bapak Sugeng Riyadi, yang kemudian dilimpahkan kepada anaknya Wahyu yang sekarang bertindak sebagai pemimpin atau penanggung jawab di usaha jasa tersebut. Dalam menjalankan usaha ini Wahyu dibantu oleh 3 orang pekerja atau karyawan. Disini juga Wahyu bertugas sebagai pembuat laporan keuangan yang nantinya akan dilaporkan kepada bapaknya selaku pemilik usaha jasa tersebut.

IV.1.3 Aspek ekonomi dan sosial

Dampak dari berdirinya usaha jasa ini yaitu para karyawan dari kantor-kantor pemerintahan dan para pelajar sekolah menengah yang ada di sekitar wilayah Jl. Tj.Barat 20,Pejaten Timur Pasar Minggu ini tidak kesulitan lagi apabila akan menggunakan usaha jasa fotocopy, karena sebelum usaha jasa ini didirikan di wilayah tersebut mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk menggunakan usaha jasa fotocopy.

Usaha jasa ini juga memberikan lapangan pekerjaan bagi teman-teman Wahyu sendiri ataupun pihak luar yang punya kemampuan menjalankan mesin fotocopy.

IV.1.4 Aspek Keuangan

Dalam aspek keuangan ini penulis berasumsi pada kelangsungan usaha jasa tersebut, asumsi-asumsinya yaitu:

1. Pada tabel investasi penulis menggunakan Depresiasi atau penyusutan metode garis lurus, karena diperkirakan setiap tahunnya suatu barang atau mesin mengalami penyusutan. Dan dengan metode garis lurus (straight line),beban penyusutan tahunan diperhitungkan setiap tahunnya.

2. Karena ramainya daerah tersebut oleh para karyawan dan pelajar, dan ada kemungkinan bertambahnya pelanggan atau konsumen, maka pendapatan untuk 3 tahun kedepan diperkirakan naik sekitar 3%

3. Untuk Biaya tetap tidak mengalami kenaikan, karena sifatnya tetap, Sedangkan untuk biaya variabel, diperkirakan mengalami kenaikan yaitu sekitar 3 %.

Persentase pada pendapatan dan biaya variable diambil dari kenaikan-kenaikan barang dan kenaikan pendapatan yang biasanya terjadi setiap tahunnya pada usaha jasa fotocopy pusat daan juga dari usaha jasa yang sama yang terdapat didaerah tersebut.

Dana yang diinvestasikan oleh pemilik usaha jasa fotocopi tersebut adalah sebesar Rp. 64.700.000,- dan perinciannya sebagai berikut :

Tabel 4.1

Investasi pada usaha jasa foto copy ”Sinar Abadi”

No

Uraian

Umur ekonomis

Satuan

Harga/Satuan

Total

Nilai residu Total

Depresiasi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sewa tempat

Mesin fotocopy

Mesin Laminating

Alat pmotng krts

Streples besar

Etalase

Kipas angin

Meja besar

Kursi plastik

3 thn

3 thn

3 thn

3 thn

3 thn

3 thn

3 thn

3 thn

-

1 unit

3 unit

1 unit

1 unit

1 unit

2 unit

1 unit

2 unit

10 unit

Rp. 1.800.000

Rp. 18.000.000

Rp. 1.400.000

Rp. 900.000

Rp. 600.000

Rp. 450.000

Rp. 350.000

Rp. 450.000

Rp. 25.000

_____________

Rp. 24.025.000

Rp. 5.400.000

Rp. 54.000.000

Rp. 1.400.000

Rp. 900.000

Rp. 600.000

Rp. 900.000

Rp. 350.000

Rp. 900.000

Rp. 250.000

_____________

Rp.64.700.000

-

Rp 30.000.000

Rp. 500.000

Rp. 250.000

Rp 85.000

Rp. 300.000

Rp. 95.000

Rp. 200.000

-

____________

Rp 31.380.000

-

Rp. 8.000.000

Rp. 316.666

Rp. 216.666

Rp. 171.666

Rp. 200.000

Rp. 85.000

Rp. 233.333

-

____________
Rp. 9.206.665

Sumber : Fotocopy “ Sinar Abadi “

Keterangan: Untuk depresiasi yaitu menggunakan metode garis lurus perhitungannya

yaitu:

Biaya Pembelian – Nilai residu

Umu Ekonomis

a. Taksiran pendapatan /hari

1. Pendapatan foto copy Rp. 175.000

2. Pendapatan laminating Rp. 45.000

3. Pendapatan jilid Rp. 65.000

4. Pendapatan penjualan alat-alat kantor Rp. 35.000

TOTAL PENDAPATAN Rp. 320.000

Rp. 320.000 x 26 hari (1 bln) = Rp. 8.320.000

Rp. 8.320.000 x 12 bln (1 thn) = Rp. 99.840.000

b. Taksiran pengeluaran atau biaya-biaya /26 hari (dalam 1 bulan kerja)

- Biaya variabel

1. Pembelian kertas (A4, Kuarto, A3, Folio) Rp. 1.000.000

2. Pembelian perlengkapan jilid+laminating Rp. 800.000

3. Pembelian alat-alat kantor Rp. 550.000

4. Suku cadang (sparepart) + perawatan

(3 unit mesin x 250.000) Rp. 750.000

5. Tagihan Listrik Rp. 350.000

6. Tagihan Air Rp. 35.000

7. Tagihan Telephone Rp. 50.000

8. Restribusi (4 minggu x @ 50.000) Rp. 200.000

Total biaya variabel Rp. 3.735.000

Rp. 3.735.000 x 12 bulan (1 tahun) = Rp. 44.820.000

- Biaya tetap

1. Gaji pegawai @Rp. 250.000 x 3 orang Rp. 750.000

2. Listrik Rp. 17.800

3. Air Rp. 700

4. Telephone Rp. 23.000



Total biaya tetap Rp. 791.500

Rp. 791.500 x 12 bulan (1 tahun) = Rp. 9.498.000

Tabel 4.2

Taksiran Rugi Laba

Ket

2004

2005

2006

- Pendapatan diperkirakan naik 3%

- Biaya variabel diperkirakan naik 3%

- Biaya tetap

- Total Biaya

- EBT

- Pajak 15%

- EAT

99.840.000

44.820.000

9.498.000



54.318.000

45.522.000

6.828.300



38.693.700

102.835.200

46.164.600

9.498.000



55.662.600

47.172.600

7.075.890



40.096.710

105.920.256

47.549.538

9.498.000



57.047.538

48.872.718

7.330.907

41.541.811

Berikut perhitungan proceeds selama 3 tahun mendatang dengan rumus : Proceeds=EAT+Depresiasi

Tabel 4.3

Perkiraan Perhitungan Proceeds

Tahun

EAT

Depresiasi

Proceeds

2004

2005

2006

38.693.700

40.096.710

41.541.811

9.206.665

9.206.665

9.206.665

47.900.365

49.303.375

50.748.476

IV.1.4.1 Perhitungan Penilaian Investasi

a. Payback Period (PP)

Payback period dari investasi yang diusulkan itu dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Jumlah investasi Rp 64.700.000

Proceeds thn ke- 1 Rp. 47.900.365

Investasi yang belum tertutup

sesudah akhir tahun ke-1 Rp. 16.799.635

Proceeds tahun ke- sebesar Rp. 49.303.375,- padahal dana yang dibutuhkan untuk menutupi kekurangan investasi sebesar Rp. 16.799.635,-

ini berarti bahwa waktu yang diperlukan untuk memperoleh dana sebesar Rp.16.799.635,- dalam tahun ke-2 adalah

16.799.635 x 12 bulan

49.303.375

= 0.34 x 12 bln

= 4.08

Jadi investasi diperkirakan dapat kembali dalam kurun waktu 1 tahun 4 bulan.

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan menggunakan hasil perhitungan pada bab sebelumnya bahwa proyek usaha jasa fotocopy ini layak untuk dilanjutkan dengan menggunakan modal awal atau investasi yaitu sebesar Rp. 64.700.000,-

Untuk analisa payback period yaitu seberapa cepat investasi bisa kembali, karena hasilnya bukan presentasi melainkan waktu, jadi apabila periode payback ini lebih pendek dari yang diisyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan. Hasil perhitungan untuk usaha jasa ini yaitu 1 tahun 4 bulan, lebih pendek dari yang diperkirakan oleh pemilik yaitu 3 tahun.

Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode Payback Period, maka penulis menyarankan agar pembukaan cabang baru dari usaha jasa fotocopy tersebut layak untuk dilanjutkan dengan memperhatikan aspek-aspek yang telah dibahas di pembahasan. dan diharapkan pula kepada pemilik untuk lebih meningkatkan pendapatannya dengan cara menambah mesin baru.